PALEMBANG – Gemuruh di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) akhirnya pecah. Masuk menit 72 babak kedua, Hilton Moreira kembali memperlihatkan tendangan bebas cantik yang mulus masuk kesudut kiri gawang Dede Sulaiman, dan merubah skor 1-0 untuk SFC, dan ini merupakan kali ketiga Hilton berhasil mencatatkan namanya dari bola mati.
Laga SFC kontra Persipura berlangsung sangat sengit. Kedua tim sama-sama berjibaku untuk menembus pertahanan lawan. Bahkan, sipencetak gol Hilton Mourera dua kali harus mengerang kesakitan saat dilanggar lawan.
Hilton kerap disebut si anak bengal karena kerap berbuat ulah. Namun belakangan dia berubah drastis. Penampilannya pun makin membaik. Salah satu kelebihannya adalah membuat gol dari tendangan bebas yang kini dimaksimalkan oleh Widodo C Putro.
Dia memang bertekad mencetak gol dari sudut manapun termasuk dari tendangan bebas. Dia pun kerap disebut si raja bola mati karena kemampuannya mencetak gol dari sudut yang sangat sempit dari celah pagar betis yang dibangun tim lawan. Bravol Hilton.
Akhir babak pertama, Sriwijaya FC (SFC) menjamu Persipura Jayapura, di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (3/7) masih berakhir dengan skor kaca mata. Meski bermain dengan cepat dan saling serang, kedua tim belum menghamsilkan satu gol pun kegawang lawan..
Laskar Wong Kito sendiri mendapat ujian untuk menekan pertahanan Mutiara Hitam. Dengan merotasi pemain dengan memainkan Rizky Ramdhana yang tampil perdana, sepertinya coach Widodo C Putro ingin tetap bermain cepat. Lantaran, Ichsan Kurniawan dan Yohanis Nabar yang dikenal memiliki akselerasi masih disimpan Widodo.
Jalanya pertandingan sendiri, SFC tampil begitu ngotot sejak menit awal. Dengan ambisi meraih poin penuh dilaga pamungkas dibula Ramadhan, skuad Widodo tak mau kalah dari pasukan Jafri Sastra. Terlihat, kurang dari menit 10 duet apik Ridwan dan Supardi nyaris mengancam pertahanan Persipura, sayang truepass dari Ridwan masih melambung diatas mistar gawang. Selang lima menit, giliran paduan Beto Hilton yang menembus lini pertahanan dengam diakhiri sorongan ke Eki masih dianulir wasit karena dianggap offside.
Permainan keras dengan kecepatan tinggi ruoanya tak bisa dihindari. Beberapa kali wasit Abdul Rahman terpaksa meniup pluit untuk memberikan pringatan kepada pemain untuk lebih tenang. Walaupun akhirnya, Yohanes Ferinando Pahabol terpaksa diganjar kartu kuning dimenit 17 saat tak mengindahkan peringatan wasit. Kedua kalinya, Abdul Rahman kembali merogoh saku mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Ahmad Jufrianto dimenit 29 melanggar Boaz Solosa. Sripo