Kenapa Benteng ini berbentuk penjara, benteng marlborough merupakan rapasan perang, TNI pernah bermarkas di benteng ini, nah awalnya tahun 1945 – 1949 pernah di gunakan kepolisian republik Indonesia. Tahun 1949 terjadi agresi Belanda ke 2, 1949 direbut kembali benteng ini oleh TNI. Tahun 1965 sampai 1968 ada namanya TAPOL, Tahanan Politik di tahan di benteng ini.
Apakah Soekarno Pernah di Tahan di Benteng ini?
Soekarno tidak pernah di tahan di benteng ini, dari hasil kekalahan Belanda terhadap Jerman tahun 1940, Bung Karno diminta datang ke benteng ini diajak berdiskusi untuk mendesain monumen, kebetulan bung Karno merupakan insinyur Arsitek Sipil, Saking semangatnya dengan Kemerdekaan Beliau hanya menumpuk 3 buah batu, artinya itu merupakan bentuk sindiran dari bung Karno bahwa kalian (Belanda) telah kalah dari Jerman, kalian menjajah, kalian menyiksa masih minta yang aneh aneh. Tercatat di Buku Cindy Adam kalo tidak salah di halaman 123/124, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.
Penemu Bunga Raffles Arnoldi
Penamu Binga Raffles Anoldi Bukanlah Raffles tapi dokter pribadi Raffles yang bernama Joseps Arnoldy, Karena Raffles merupakan Gubernur untuk menghargai dokternya dikasihlah nama spesiesnya Replesia Arnoldi.
Menurut Literasinya, 7 tahun sebelum dipatenkan oleh Raffles ternyata penemunya orang Prancis, Hasil penelitian orang Prancis ini diambil dengan paksa oleh pasukan Inggris diserahkan ke Dokter Joseps Arnoldi.
Tapi secara logika penemunya orang Bengkulu yang tiap hari ketemu bunga ini, tapi karena tidak tahu cara mematenkan nya saja.
Siapakah Raffles
Raffles merupakan Gubernur yang paling baik, bermasyakat dengan masyarakat Bengkulu, dia punya kebun luas 4 km panjang 6 km yang di kerjakan pribumi dibayar. Salah satunya rumah dinas yang ditempati Gubernur itu salah satu peninggalan dari Raffles.
Perjanjian Inggris dengan Belanja
Jika tidak ada perjanjian Inggris dengan Belanda, Bengkulu Belitung akan jadi Negara Commonwealth, Negara Persekmakmuran di bawah Inggris. 1824 terjadilah pertukaran antara Bengkulu, Belitung, Semenajung Malaka, Serawak dan Brunai dengan Pulau yang diinginkan Rafles yaitu pulau Tumasik/Singapura.
Kenapa Rafles memilih Tumasik/Singapura Karena Jalur Perdagangan di Selat Malaka Lebih aman, gelombang tidak terlalu tinggi dan setiap kapal yang lewat Malaka harus Bayar, Jika di Bengkulu laut Samudra Hindia gelombang sangat tinggi untuk kekuatan kapal belum memadai.
Kenapa Belanda bersedia menukar 2 Pulau Besar dengan 2 Pulau Besar, ternyata Belanda menyadari Bengkulu ini penghasil Emas, maknya hampir 83 Ton Emas dan 422 Ton Perak Bengkulu di Bawa Belanda.